RSS

Monthly Archives: January 2013

Waspadai Tujuh Penyakit Menular saat Banjir

BANJIR yang terjadi di beberapa kota di daerah dan di Jakarta akan membuat kita waspad. Tidak hanya waspada akan datangnya banjir dan bersiap mengungsi, namun juga terhadap datangnya penyakit menular yang bisa menyerang tubuh Anda. Berikut ketujuh penyakit tersebut.

1. Penyakit kulit. Penyakit kulit dapat berupa infeksi, alergi, atau bentuk lain. Jika musim banjir datang, maka masalah utamanya adalah kebersihan yang tidak terjaga baik. Seperti juga pada ISPA, berkumpulnya banyak orang juga berperan dalam penularan infeksi kulit.

2. Penyakit saluran cerna lain, misalnya demam tifoid. Dalam hal ini, faktor kebersihan makanan memegang peranan penting.

3.  Demam berdarah. Pada saat musim hujan, terjadi peningkatan tempat perindukan nyamuk aedes aegypti yang secara otomatis akan menambah populasi nyamuk tersebut. Berpartisipasilah secara aktif melalui gerakan 3 M, yaitu mengubur kaleng-kaleng bekas, menguras tempat penampungan air secara teratur, dan menutup tempat penyimpanan air dengan rapat.

4. Penyakit leptospirosis. Penyakit leptospirosis disebabkan oleh bakteri yang disebut leptospira. Penyakit ini termasuk salah satu penyakit zoonosis karena ditularkan melalui hewan atau binatang. Di Indonesia, hewan penular terutama adalah tikus, melalui kotoran dan air kencingnya.

5. Memburuknya penyakit kronis yang mungkin memang sudah diderita. Hal ini terjadi karena penurunan daya tahan tubuh akibat musim hujan berkepanjangan, apalagi bila banjir yang terjadi selama berhari-hari.

6. Diare. Penyakit Diare sangat erat kaitannya dengan kebersihan individu (personal hygiene). Pada musim hujan dengan curah hujan yang tinggi, potensi banjir meningkat. Pada saat banjir, sumber-sumber air minum masyarakat, khususnya sumber air minum dari sumur dangkal, akan ikut tercemar. Kondisi ini sangat potensial menimbulkan penyakit diare disertai penularan yang cepat.

7. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Penyebab ISPA dapat berupa bakteri, virus, dan berbagai mikroba lainnya. Gejala utama dapat berupa batuk dan demam. Jika berat, maka dapat atau mungkin disertai sesak napas, nyeri dada, dan lain-lain.

 

Sumber: inet.detik.com

 
Leave a comment

Posted by on January 17, 2013 in Artikel

 

Bank Mandiri Gelar Pameran Wirausaha Muda di JCC

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menggelar pameran dan workshop wirausaha di JCC Senayan. Acara yang dibuka dari tanggal 17 hingga 20 Januari 2013 ini, digelar secara gratis untuk publik.

Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini menjelaskan acara ini merupakan program kemitraan dan bina lingkungan perseroan di bidang pendidikan.

“Program tersebut merupakan salah satu realisasi komitmen Bank Mandiri dalam mengembangkan segmen usaha mikro dan menengah (UMKM) sebagai penggerak perekonomian nasional. Melalui program ini, Bank Mandiri telah mencetak mencetak lebih dari 15.000 wirausaha baru,” tutur Zulkifli di JCC Senayan Jakarta, Kamis (17/1/2013).

Pada acara ini terdapat pula 250 stand pameran dari wirausaha mandiri binaan Bank Mandiri. Setiap harinya juga terdapat, talkshow tentang industri kreatif yang bisa dihadiri secara gratis.

Apakah anda berminat memperoleh pengetahuan, motivasi atau melihat karya kreatif wirausaha muda? Silahkan datang ke JCC Senayan, yang dibuka setiap pukul 09.00 hingga 21.00 WIB.

 

Sumber: finance.detik.com

 
Leave a comment

Posted by on January 17, 2013 in Artikel

 

Jakarta Banjir, Honda dan Yamaha Terus Produksi Motor

Kondisi Jakarta yang diwarnai banjir di banyak wilayah membuat ibukota dalam kondisi siaga 1. Meski begitu, produksi motor Honda dan Yamaha tidaklah berhenti meski banjir melanda Jakarta.

Dua penguasa pasar motor Indonesia, Honda dan Jakarta mengatakan kalau kegiatan produksi motornya di pabrik yang ada di Jakarta tetap dilakukan meski Jakarta terendam banjir. Alasannya, pabrik kedua merek Jepang ini masih aman dari hantaman banjir.

GM Marketing Communication & Community Development Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Eko Prabowo menjelaskan kalau salah satu pabriknya yang berada di Pulo Gadung tetap beroperasi seperti biasa karena tidak terkena efek banjir seperti banyak wilayah lain di Jakarta.

“Tidak ada masalah kok, kan sudah ada Banjir Kanal Timur, jadi air kesana semua. Sampai saat ini belum ada gangguan produksi karena banjir,” kata Eko kepada detikOto.

Pabrik Yamaha yang berada di Pulo Gadung sendiri memproduksi beberapa model motor seperti Mio J, Jupiter MX, V-Ixion dan Xeon. Sementara model lainnya diproduksi di pinggiran Jakarta.

Sementara itu, Honda yang memiliki pabrik di Sunter juga mengatakan hal senada. Head of Corporate Communication PT Astra Honda Motor Kristanto mengatakan kalau saat ini banjir hanyalah gangguan kecil dalam kegiatan produksi mereka.

“Pabrik kita yang di Sunter tidak banjir karena konstruksinya memang dibuat tinggi. Jadi sejauh ini normal,” kata Kristianto.

Hanya saja, Kristianto mengakui kalau akses ke pabrik sedikit terganggu karena banyak jalan disekitar pabrik yang tergenang. “Akses karyawan saja yang terganggu, tapi sejauh ini, semua masih berjalan normal,” lugasnya.

Pabrik Honda yang berada di Sunter sendiri memproduksi semua motor cub (bebek) Honda seperti Revo, Supra, dan Blade.

 

Sumber: oto.detik.com

 
Leave a comment

Posted by on January 17, 2013 in Artikel

 

4 Tips Berkendara Saat Banjir ala Rifat Sungkar

Saat ini, hujan dan banjir seakan-akan menjadi musuh utama para pengguna kendaraan, khususnya di kota-kota besar. Dapat dipastikan, apabila terjadi hujan, maka arus lalu lintas akan menjadi padat, terutama bila terjadi banjir.

Mungkin sebagian besar dari kita sudah pernah merasakan pengalaman terjebak kemacetan akibat hujan dan banjir.

Bahkan mungkin anda pernah mengalami kerusakan kendaraan pada saat melewati suatu daerah yang sedang tergenang banjir.

Berkendara di saat banjir menghadirkan tantangan yang berbeda dibandingkan dengan berkendara saat hujan. Risiko dan hal-hal yang harus diantisipasi juga berbeda.

Berikut adalah beberapa tips untuk berkendara saat banjir.

Tips 1. Jangan Ngebut di Area Banjir

Hal utama yang perlu dilakukan adalah jangan memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi di area banjir. Banyak hal yang dapat terjadi kalau ngebut di area banjir, mulai dari kerusakan bemper, air yang menciprati kaca depan sehingga mengganggu pandangan, kerusakan mesin yang diakibatkan oleh masuknya air, bahkan bisa mengakibatkan terjadinya kecelakaan.

Mobil sekarang kebanyakan sudah menggunakan sistem injection. Mobil dengan sistem injection akan mempertahankan RPM-nya. Cukup lewati area banjir dengan santai hanya dengan gigi 1. Karena bila di gigi 2 dan selebihnya, RPM pada mobil justru menjadi lebih rendah.

Tips 2. Intake Lebih Penting dari Knalpot

Banyak orang ketika mengemudikan mobil di area banjir menginjak gas dalam-dalam ditambah dengan “setengah kopling”, dengan alasan untuk menjaga agar knalpot tidak kemasukan air.

Namun itu merupakan tindakan yang tidak tepat. Selama mobil masih digas, meskipun perlahan, air tidak akan masuk ke dalam knalpot, karena adanya udara yang keluar.

Udara yang dibuang melalui knalpot terjadi karena ada udara yang masuk, melalui intake atau air filter. Yang bisa mengakibatkan kerusakan fatal bukanlah air dari knalpot, namun intake yang kemasukan air.

Oleh karena itu, pengendara harus memperhatikan posisi intake kendaraan.

Jika posisi intake berada di posisi yang tinggi, tidak perlu khawatir dan cukup santai saja ketika membawa kendaraan melewati area banjir.

Namun, bagi yang posisi intake-nya ada di bawah, mereka harus berhati-hati karena semakin kencang digas maka mobil akan menarik udara semakin kencang juga.

Pada saat mobil menarik udara, maka katup intake pun semakin besar terbuka, sehingga kemungkinan masuknya air juga semakin besar.

3. Perhatikan Kondisi Rem

Ketika melewati area banjir sering kali rem terasa blong. Namun hal tersebut disebabkan karena mekanisme rem yang basah dan licin.

Pengendara mobil disarankan mencoba rem berkali-kali sampai normal kembali, ketika keluar dari area banjir, sebelum melanjutkan perjalanan dengan kecepatan normal. Terutama untuk mobil dengan mekanisme rem belakang tromol, karena, rem tromol perlu waktu lebih lama untuk kembali normal dibandingkan rem dengan mekanisme disc-brake.

Tips 4. Be Prepare!

Menyiapkan berbagai perlengkapan di mobil yang dapat membantu mengatasi keadaan darurat merupakan hal yang sangat disetujui.

Namun yang lebih penting daripada itu, para pengendara harus memahami fungsi kelengkapan mobil dan perlengkapan yang ada.

Pengendara dianjurkan untuk menyediakan lap di mobil, namun perlu dipisah antara lap yang digunakan untuk ban dan mesin dengan lap untuk bodi dan kaca.

Selain lap, air wiper yang mengandung sabun atau konsentrat untuk campuran air wiper yang saat ini banyak dijual di pasaran juga akan membantu membersihkan kaca dengan lebih bersih dan efisien, karena visibilitas merupakan hal yang penting.

Namun, yang jauh lebih penting daripada kesiapan peralatan dan teknis adalah sikap dan kesiapan mental si pengemudi.

Karena kita menggunakan jalan bersama dengan orang lain, maka perlu agar kita menjaga etika berkendara dan menjaga keselamatan. Pengemudi juga harus lebih sigap dan hati-hati karena grip pada ban jauh lebih lemah pada lintasan yang basah. Karena grip yang lemah, mobil memerlukan waktu dan jarak yang lebih untuk berhenti atau bermanuver.

 

Sumber: oto.detik.com

 
Leave a comment

Posted by on January 17, 2013 in Artikel

 

Jaga Makanan agar Tubuh ‘Kebal’ di Musim Penghujan

Musim hujan berpotensi menimbulkan sejumlah penyakit seperti diare, disentri, dan kolera. Lantaran itu, setiap orang wajib menjaga asupan makanan sehat untuk menjaga kekebalan tubuh di musim hujan.

Di musim hujan, tingkat kekebalan tubuh menurun bahkan bisa mencapai titik terendah. Kondisi tubuh melemah lantaran orang makan lebih sedikit.

Ada beberapa makanan yang tak sehat dikonsumsi selama musim hujan seperti kentang, bunga kol, dan kacang merah. Ada pula yang mengatakan sebaiknya tak mengonsumsi susu dan sayuran berdaun hijau.

Setiap orang baiknya berhati-hati mengonsumsi makanan agar tak sakit. Satu di antaranya menghindari makanan yang terlalu asin agar tak terlalu banyak air dalam tubuh dan kembung.

Makanlah makanan alami yang kering seperti jagung dan gandum. Anda pun dapat mengonsumsi semangka.

Konsumsi pula sayuran, buah, dan sereal, serta kurangi makan ikan maupun daging.

Sebagai bumbu tambahan, sajikan makanan tersebut dengan jahe, bawang putih, dan kunyit untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

 

Sumber: metrotvnews.com

 
Leave a comment

Posted by on January 17, 2013 in Artikel

 

Jadi Menpora, “Roy Suryo” Masuk Trending Topics Twitter

Politisi Partai Demokrat, Roy Suryo, akhirnya resmi diumumkan menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Jumat (11/1/2012).

Pengangkatan Roy Suryo sebagai Menpora ini langsung “disambut” warga Twitter dengan berbagai komentar. Ada beraneka ragam tanggapan dari para pengguna Twitter di Indonesia. Berikut beberapa di antaranya:

@JJRizal: pak RM Roy Suryo memang cocok sbg Menpora = Menteri Pewarnetan dan Oprek Rakitan

@ibnux: Roy suryo diharapkan meneruskan kerjaan AM. Yaktu korupsi wisma atlet lainnya

@bellamy: Gue sekarang tau kenapa Roy Suryo jadi Menpora. Karena rasio kumis di kabinet harus sama.

@Liputan9: Menpora Baru Roy Suryo Mulai Dalami Persoalan Persepakbolaan Indonesia Dengan Bermain PES 2013

@nenoharyani: syarat menpora selain punya kumis, ngurusin foto n video artis plus rebutan kursi d pesawat.

@rajasa Look a the bright side, at least roy suryo sekarang keluar dari dunia IT dan ga bisa gerecokin kita lagi..”

Komentar-komentar yang muncul memang kebanyakan mempertanyakan kemampuan Roy Suryo sebagai orang yang paling tanggung jawab terhadap kemajuan olahraga Indonesia.

Berdasarkan penelusuran KompasTekno pada 14.45 WIB, kicauan-kicauan yang mengomentari Menpora baru tersebut membuat “Roy Suryo” menjadi trending topic keempat teratas di Twitter.

Trending topic ini tercipta berkat kicauan-kicauan pengguna Twitter Indonesia yang mengomentari atau melakukan re-tweet berita dari situs-situs berita online yang memberitakan aksi tersebut.

 

Sumber: tekno.kompas.com

 
Leave a comment

Posted by on January 17, 2013 in Tugas

 

Pengguna Internet di Indonesia Capai 55 Juta

Dunia teknologi dan internet berkembang sangat pesat di dunia, tak terkecuali Indonesia. Imbasnya, jumlah pengguna internet saat ini semakin besar dan bertambah terus setiap harinya.

“Dari 245 juta penduduk Indonesia, pengguna internet di Indonesia mencapai 55 juta orang,” ungkap Budi, seperti dikutip dari Antara.

Hal ini dikemukan oleh Dirjen Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (SDPP) Kemenkominfo Budi Setiawan.

Angka 55 juta pengguna ini berdasarkan data Desember 2011, berarti saat ini tentu jumlah sudah jauh di atas angka tersebut.

Jumlah pengguna internet di Indonesia menguasai Asia sebesar 22,4 persen, setelah Jepang. Budi menyebutkan, Indonesia merupakan negara peringkat ketiga di Asia untuk jumlah pengguna internet.

Sementara itu, ujar dia, berdasarkan penelitian Nielsen, Indonesia juga masuk sebagai pengguna perangkat mobile tertinggi sebanyak 48 persen, diikuti oleh Thailand dan Singapura.

Bahkan dari segi usia, lanjutnya, semakin banyak pengguna internet merupakan anak muda.

“Mulai dari usia 15-20 tahun dan 10-14 tahun meningkat signifikan,” ujar dia.

Ia juga menambahkan, Indonesia menjadi pangsa pasar terbesar untuk teknologi informasi komunikasi (TIK), sistem operasi, gaming, dan hardware (tablet, PC, dan laptop).

Berdasarkan data Kominfo April 2012, jumlah pengguna jejaring sosial di Indonesia juga besar.

Setidaknya tercatat sebanyak 44,6 juta pengguna Facebook dan sebanyak 19,5 juta pengguna Twitter di Indonesia.

“Indonesia menjadi negara kelima terbesar pengguna Twitter di bawah Inggris dan negara besar lainnya,” ujar dia.

 

Sumber: tekno.kompas.com

 
Leave a comment

Posted by on January 17, 2013 in Tugas

 

Mengenal LaTeX untuk Penulisan Artikel Ilmiah

Dalam dunia IT, paket Office yang berbasis WYSIWYG (What You See is What You Get) sudah menjadi standar industri dalam penggunaan di perkantoran, sekretariat, dan tata usaha. Microsoft Office, iWork, Libre Office dan Open Office adalah beberapa aplikasi standard untuk keperluan itu.

Namun, dalam scientific writing, ternyata office WYSIWYG bukanlah satu-satunya opsi dalam menulis artikel ilmiah. Tersedia juga LaTeX untuk keperluan tersebut.

Sesuai definisi di sini, LaTeX adalah bahasa markup atau sistem penyiapan dokumen untuk peranti lunak TeX. Lalu, untuk apa LaTeX ini? Apa perbedaannya dengan aplikasi Office? Mari kita simak!

Penggunaan LaTeX

Ini adalah bahasa pemrograman, bukan aplikasi WYSIWYG. Kode harus di-compile agar memproduksi dokumen. Hal ini tidak berbeda dengan bahasa lain seperti C++ dan Java.

Format yang umum digunakan adalah Portable Document Format (PDF) dan Postscript. Jika sudah familiar dengan markup language seperti HTML, maka akan sangat mudah untuk memahami LaTeX.

Contoh sederhana penggunaan LaTeX adalah seperti ini:

\begin{abstract}

\footnotesize The genomic inventory of protein domains is an important indicator of an organism’s regulatory and metabolic capabilities. Existing gene annotations, however, can be plagued by substantial ascertainment biases that make it….

\footnote{\small 4$^{th}$ German Conference on Bioinformatics 2012. Jena. September 19-22, 2012}

\end{abstract}

Penjelasannya, tag ‘\begin{abstract}’ menandakan dimulainya penulisan bagian abstrak, yang diakhiri oleh tag ‘\end{abstract}’. Sementara itu, ‘\footnotesize’ dan ‘\small’ adalah tag yang menandakan ukuran huruf dalam kalimat.

Tag ‘\footnote’ berfungsi untuk memberikan catatan kaki pada tulisan tersebut. Demikian penjelasan singkat mengenai LaTeX.

Wah, jadi LaTeX tidak berbeda dengan bahasa pemrograman lain karena harus melakukan coding? Jadinya sukar digunakan dong? Ternyata tidak demikian, karena LaTeX dapat di-compile menggunakan front end berbasis GUI. Contohnya MacTex, yang biasa digunakan pada MacOSX.

Sementara itu, MiKTeX dapat digunakan di platform Windows. Pada Linux, ada juga paket GNU TeXmacs untuk keperluan serupa. Dan jika kita sedikit saja melakukan googling, sangat banyak tersedia tutorial yang dapat membantu kita memahami LaTeX.

Template untuk artikel ilmiah, disertasi, bahkan presentasi (beamer) juga tersedia, dan kita hanya melakukan sedikit penyesuaian sebelum di-compile. LaTeX juga didukung oleh komunitas yang kuat di berbagai milis, yang selalu siap membantu siapapun yang tertarik.

Reference Manager LaTeX

Nah, bagi yang terbiasa menggunakan aplikasi Office, kemungkinan pernah menggunakan Reference Manager (RefMan) seperti EndNote. Secara default, RefMan untuk LaTeX harus di-coding, dan di-compile juga, sama seperti dokumen utama.

BibTex adalah format standard untuk sitasi referensi dalam LaTex. Namun, kita tidak perlu khawatir untuk mengatur kode perintah, sebab sudah disediakan RefMan yang dapat membantu pekerjaan kita.

Beberapa RefMan yang umum digunakan untuk aplikasi Office, seperti Mendeley Desktop dan lainnya, dapat mengeksport citation ke dalam format BibTex. RefMan yang digunakan oleh penulis adalah JabRef, yang merupakan program Java, yang multiplatform.

JabRef memiliki fitur automatic citation, yang memungkinkan kita melakukan pencarian otomatis terhadap sitasi di database PubMed/Medline. Sehingga, sitasi dapat secara otomatis disimpan dalam format BibTex. Rasanya, dengan banyaknya opsi untuk RefMan, seharusnya sitasi dapat diatur dengan mudah, sesuai dengan selera kita.

LaTeX & Rumus Matematika

Nah, di poin inilah, menurut banyak pendapat, keunggulan LaTeX terlihat nyata dibandingkan aplikasi Office. Walaupun aplikasi Office juga memiliki Equation Editor, banyak yang berpendapat bahwa bagaimanapun LaTeX lebih superior untuk menangani rumus matematika.

Namun terlepas perdebatan mengenai superioritas masing-masing package, harus ditekankan bahwa Office dan LaTeX tidak seyogyanya dibandingkan secara apple to apple.

Dalam bidang studi yang tidak memerlukan banyak penggunaan rumus matematika, mungkin aplikasi Office sudah cukup untuk membantu. Sementara, jika bidang studi kita bersinggungan dengan sains dan teknologi, terutama hard core computation, Fisika dan Matematika Teoritis, rasanya LaTeX yang dapat lebih banyak berperan di sini.

Lalu bagaimana membuat rumus dalam LaTeX? Caranya tidak lebih sama dengan yang disebut di atas, yaitu menggunakan tag dan simbol yang kemudian di-compile. Namun, apakah sukar menulis rumus di LaTeX? Ternyata tidak demikian, karena front end GUI juga tersedia untuk penulisan rumus matematika.

Di MacOSX, untuk keperluan itu, tersedia LaTeXiT. Bahkan wikipedia menyediakan daftar lengkap mengenai rumus matematika LaTeX yang umum digunakan di sini. Tutorial dan Template rumus juga sangat banyak tersedia di web.

LaTeX Bukan untuk Menggusur Office

Sebenarnya, Office dan LaTeX tidak bersaing dalam pasar yang sama. Kedua package tersebut memiliki niche sendiri, walau tentu saja, Office memiliki niche yang jauh lebih besar.

Submission artikel ke jurnal ilmiah umumnya juga diberikan opsi dalam format PDF. Tentu saja hal ini sangat welcome jika di-compile dengan LaTeX, selama kita juga menyediakan source code dan file gambar kepada penerbit.

Selain submission ke jurnal ilmiah, menulis skripsi/tesis/disertasi juga merupakan hal yang lumrah dilakukan dengan LaTeX.

Penulis sendiri pernah menulis tugas akhir dan publikasi ilmiah dengan Office dan LaTeX, dan menemukan bahwa kedua package tersebut memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing.

Namun selama skill programming bukan masalah, LaTeX juga dapat dinikmati kemudahannya, seperti juga Office. Walaupun demikian, tidak ada masalah mana yang user lebih sukai.

Dalam konteks akademis, pemilihan penggunaan Office dan LaTeX adalah murni adalah kebijakan dari Peer Group riset yang bersangkutan. Oleh karena itu, hal ini bisa berbeda antara satu institusi, dengan yang lain, dan tidak bisa digeneralisir.

Sementara itu, di dunia bisnis/korporasi, tentu saja paket Microsoft Office merupakan standard de facto untuk aplikasi produktifitas.

Adapun jika pada akhirnya terpaksa juga Office dan LaTeX dibandingkan secara apple to apple, user akan untung juga. Aplikasi Office, seperti Libre, Neo dan Open Office, adalah aplikasi Open Source, sementara jelas LaTeX adalah Open Source.

Pada akhirnya, ‘benchmarking’ antara LaTeX dan Office, jika diletakkan dalam kacamata Open Source, selalu akan menguntungkan komunitas yang menggunakannya.

 

Sumber: inet.detik.com

 
Leave a comment

Posted by on January 17, 2013 in Tugas

 

Menggagas Program Audit Media Sosial

Berawal dari memberikan training IT Audit selama dua tahun terakhir dan percakapan dengan seorang rekan, Janet Fouts ‘Social Media Coach’, muncul keinginan untuk mengangkat tulisan bertema audit dalam ranah media sosial.

Bergerak ke tatanan berikutnya, sesudah menggunakan media ini sekian lama, mengawasi dan melakukan analisis, layer berikutnya adalah melaksanakan program audit. Urgensi, apa saja yang perlu diperiksa, waktu dan metodenya menjadi fokus tulisan kali ini.

Sejatinya, ranah media sosial sudah diakomodasi oleh ISACA (Information Systems Audits and Control Association) menjadi salah satu elemen untuk diaudit oleh Auditor Sistem Informasi (SI) maupun Teknologi Informasi (TI) sejak dua tahun lalu.

Asosiasi ini menaungi 95,000 Auditor SI dan Assurance professional di 160 negara di seluruh dunia.

Selain berbagai manfaat yang ditawarkan, kita, terutama kalangan information risk professional sadar bahwa ada resiko terkait atas penggunaannya. Terkuaknya rahasia dapur perusahaan, penyalahgunaan akun, berkurangnya kredibilitas bahkan buruknya reputasi institusi tertentu merupakan beberapa contoh di antaranya.

Berawal dari memberikan training IT Audit selama dua tahun terakhir dan percakapan dengan seorang rekan, Janet Fouts ‘Social Media Coach’, muncul keinginan untuk mengangkat tulisan bertema audit dalam ranah media sosial.

Bergerak ke tatanan berikutnya, sesudah menggunakan media ini sekian lama, mengawasi dan melakukan analisis, layer berikutnya adalah melaksanakan program audit. Urgensi, apa saja yang perlu diperiksa, waktu dan metodenya menjadi fokus tulisan kali ini.

Sejatinya, ranah media sosial sudah diakomodasi oleh ISACA (Information Systems Audits and Control Association) menjadi salah satu elemen untuk diaudit oleh Auditor Sistem Informasi (SI) maupun Teknologi Informasi (TI) sejak dua tahun lalu.

Asosiasi ini menaungi 95,000 Auditor SI dan Assurance professional di 160 negara di seluruh dunia.

Selain berbagai manfaat yang ditawarkan, kita, terutama kalangan information risk professional sadar bahwa ada resiko terkait atas penggunaannya. Terkuaknya rahasia dapur perusahaan, penyalahgunaan akun, berkurangnya kredibilitas bahkan buruknya reputasi institusi tertentu merupakan beberapa contoh di antaranya.

Jika korporasi ingin memberdayakan media sosial sebagai bagian dari strategi bisnisnya, pendekatan strategis dan lintas fungsional terhadap resiko, dampak, mitigasi, tata kelola dan parameter kontrol, menjadi sebuah keharusan.

‘Social Media Audit/Assurance Program’ bertujuan memberikan hasil assessment tentang efektivitas kontrol atas kebijakan maupun proses media sosial di suatu perusahaan kepada pihak manajemen.

Fungsi tata kelola, kebijakan, prosedur, pelatihan, maupun awareness terkait media ini menjadi fokus aktivitas audit. Singkatnya, strategi dan tata kelola (termasuk kebijakan, kerangka dan monitoring), sumber daya manusia, proses, dan teknologi menjadi empat faktor terpenting.

Assurance program dapat dikelompokkan di domain ‘Plan and Organize’ pada framework COBIT dimana audit berfokus pada efektivitas operasional beserta cara mengawasinya serta efektivitas strategi dalam organisasi.

Dari sekian banyak pendekatan dan framework program audit, mari kita melihat benang merah dari aktivitas, timeframe dan metodenya.

Langkah pertama: menganalisa kinerja organisasi dan kapasitasnya. Dalam tahapan ini, kita mencoba mengidentifikasi praktek komunikasi media sosial yang nantinya dijalankan perusahaan dan tergabung dalam empat domain besar: strategi, implementasi, integrasi dan support.

Dalam setiap domain, ada beberapa kriteria atau standar tertentu yang kita tentukan bersama dan harus dipenuhi. Tentunya, kriteria ini perlu disepakati dan disetujui antar pihak terkait.

Pada awal implementasi, praktek yang berlaku umum, bahwa standar tidaklah terlalu tinggi. Namun di tahun selanjutnya, parameter bisa disesuaikan dengan kebijakan perusahaan.

Mengidentifikasi tingkat kematangan (maturity level) perusahaan menggunakan media sosial merupakan tahapan selanjutnya.

Agar hasil assessment lebih terukur, maka kita bisa mengidentifikasi tahapan-tahapan apa saja di dalam maturity level untuk selanjutnya mengelompokkan apa yang dilakukan saat ini — terkait dengan komunikasi di media sosial — sudah berada di tahapan yang mana.

Angka terendah (satu) untuk ‘unorganized’ – tidak terkoordinasi, tidak adanya SDM; dua, ‘planned’ — terencana dengan baik, wewenang dan tanggung jawab jelas; tiga, ‘institutionalized’ — terkoordinasi sangat rapih, memiliki best practice; empat, ‘evaluated’, kinerja terukur, aktivitas diawasi ketat; lima, ‘optimized’, perbaikan berkelanjutan, berkesinambungan.

Membuat profil ‘kinerja dan kapasitas’. Dikenal sebagai Matriks Audit Media Sosial, profil ini menggabungkan output langkah pertama (standar/kriteria) dengan tingkat kematangan di langkah kedua.

Sebagaimana praktek audit pada umumnya, perusahaan tinggal memilih antara auditor internal atau eksternal. Then how will they cope? Obyektivitas, kredibilitas, waktu, ketersediaan merupakan manfaat penggunaan jasa auditor eksternal, selain informasi dan pengalaman atas praktek serupa di industri sejenis maupun berbeda yang dapat mereka share kepada kita.

So, what next? Mensosialisasikan audit matriks kepada pihak, baik berkepentingan maupun terkait, dalam perusahaan, termasuk didalamnya jadwal audit dan metode audit yang akan digunakan.

Berbicara mengenai metode, selain wawancara, kuesioner, observasi, partisipasi, dan Focus Group Discussion, communication analysis (efektivitas dan efisiensi komunikasi) dan pattern analysis (pola komunikasi di dalam perusahaan atau dengan pihak luar) acapkali digunakan.

Tidak ada metode terbaik. Pemilihannya disesuaikan dengan waktu, biaya serta hasil yang ingin diperoleh.

Berdasarkan matriks audit tersebut, kita bisa menyusun action plan. Prioritas utama adalah area mana saja perlu dipertahankan, diperbaiki, maupun ditingkatkan.

Langkah berikutnya, menyusun skala prioritas dari ketiga area di atas dan sesudahnya menjabarkan aktivitas apa yang perlu dilakukan untuk mencapainya di setiap area beserta penanggung jawab dan tenggat waktu seluruh aktivitas yang akan dilaksanakan.

Agar berkesinambungan, hasil audit harus dikomunikasikan kepada penanggung jawab media sosial, divisi pemasaran perusahaan serta manajemen (jika dirasa perlu).

Tidak hanya itu, action plan juga harus dimonitor dan dilaporkan secara berkala, item mana saja yang sudah dieksekusi, mana yang belum (disesuaikan dengan jadwal yang disusun).

Jika terjadi keterlambatan implementasi, maka perlu akselerasi dan sebagainya. Dilakukannya audit setahun sekali merupakan langkah ideal, karena apabila terlalu intens tentunya akan ‘membebani’ auditee.

Selamat mencoba!

 

Sumber: inet.detik.com

 
Leave a comment

Posted by on January 17, 2013 in Tugas

 

Jualan di Jejaring Sosial Berbasis Gambar

Sejak zaman prasejarah, manusia telah memakai gambar untuk mengkomunikasikan pesan dan merekam berbagai peristiwa. Goa-goa kuno didekorasi dengan penggambaran tentang aktivitas berburu, seperti lukisan tangan dan binatang di Maros, Sulawesi Selatan, dan Gua Sangkulirang di Kalimantan.

Faktanya, lebih dari 40 ribu tahun setelah lukisan gua tertua diciptakan, alih-alih ditinggalkan, gambar dan kemampuannya untuk menyampaikan pesan yang kompleks, sebenarnya justru sedang bangkit sebagai metode dasar komunikasi dalam dunia, meski masih multibahasa.

Tak mengejutkan bahwa gambar sekali lagi digunakan sebagai alat berkomunikasi, dan secara signifikan, membangun komunitas di dunia yang semakin tergantung pada jaringan sosial.

Tak seperti bahasa tulisan, jejaring sosial atau gambar, tak terbatas pada batas-batas geografis. Ini berarti bahwa komunitas bisa berkomunikasi lintas batas, membentuk relasi, dan melakukan kontak yang berdasarkan kesukaan dan minat yang dishare, yang sebelumnya tidak mungkin bila hanya mengandalkan bahasa.

Kemampuan sharing ide, mengatur susunan gambar, lantas merekomendasikannya pada skala yang jauh lebih besar daripada sebelumnya, telah menghasilkan peluang bisnis yang menarik.

Industri periklanan dan pemasaran, yang tahu betul dampak positif sebuah gambar pada saluran tradisional, sekarang sedang mengeksploitasi popularitas aktivitas share gambar melalui jejaring sosial. Berkomunikasi melalui gambar juga melahirkan peluang bagi industri ritel, khususnya e-commerce, untuk menembus pasar yang baru.

Fenomena Pinterest

Jejaring sosial berbasis gambar memungkinkan pengguna mendapatkan pendekatan industri ritel yang lebih kolaboratif — belanja di jejaring sosial, membandingkan trend dan ide, serta menanyakan pendapat — dan ini adalah komunitas di mana perempuan adalah pengadopsi awalnya.

Konsumen memakai ‘Like’ di Pinterest untuk bernavigasi, mengatur, dan memandu pengguna memilih di antara pilihan produk-produk online yang jumlahnya terus bertambah.

Faktanya, tak seperti pengadopsian teknologi tradisional, jejaring sosial berbasis gambar cenderung didominasi oleh pengadopsi awal perempuan — 97 persen fan Facebook-nya Pinterest global adalah perempuan.

Di Indonesia, berdasarkan data Ipsos bulan Maret 2012, saat ini 83 persen pengguna internet mengakses jejaring sosial, dan minat pada Pinterest meningkat secara khusus dalam dua tahun terakhir. Saat ini, total orang Indonesia yang menggunakan Pinterest mencapai 0,7 persen dari total 22,3 juta pengguna Pinterest global.

Indonesia dinilai sebagai pasar yang menjanjikan bagi Pinterest, yang telah disuntikkan modal USD 100 juta oleh Rakuten pada pertengahan tahun ini. Indonesia dipandang sebagai negara sosial media dan dengan gambar, Pinterest dapat membawa informasi secara lebih cepat dan lebih efisien ketimbang pesan teks.

Sangat signifikan bagi peritel dan pemilik toko online, bahwa audiens Pinterest mencurahkan perhatian yang sama besarnya antara berbelanja dan melihat gambar: sebanyak 80% dari 15 kategori teratas di situs itu terkait dengan e-commerce, dan bila dibandingkan dengan jejaring sosial lainnya, Pinner – sebagaimana pengguna Pinterest akrab disebut – cenderung lebih royal membelanjakan duitnya.

Nilai pesanan barang rata-rata di Pinterest sejauh ini adalah yang tertinggi dibandingkan semua trafik belanja berbasis jejaring sosial lainnya.

Berdasarkan data yang direkam antara Januari dan Agustus tahun ini di Amerika Serikat, pengguna Pinterest rata-rata membelanjakan USD 179,36 per pesanan, yang nilainya 160% lebih besar dibandingkan Twitter (USD 68,78), dan hampir dua kali pengguna Facebook (USD 80,22).

Sebagai tambahan, Bizrate mencatat bahwa 32% pebelanja online berbelanja berdasarkan apa yang mereka lihat di Pinterest atau situs berbagi gambar lainnya.

Semua ini semakin membuktikan bahwa jejaring sosial berbagi gambar menawarkan bagi industri ritel peluang sempurna untuk berhubungan langsung dengan audiens, yang terbukti bernilai tinggi.

Pentingnya Pencarian

Sebelumnya, peritel kecil atau yang baru harus berjuang keras untuk mendapatkan perhatian konsumen, dibandingkan merek besar atau yang sudah terkenal.

Di sisi lain, meskipun fakta bahwa rata-rata konsumen yang terkoneksi ke dunia maya bisa mengakses seluruh dunia ritel online, mereka masih akan menemukan diri mereka berbelanja di SOGO, Golden Truly, Matahari, dan sebagainya.

Tapi penemuan jejaring sosial telah membuka lahirnya peluang bagi brand yang kurang terkenal untuk ikut disoroti oleh khalayak online. Meski search engine bisa memberikan cara tercepat dan termudah bagi pebelanja untuk membeli produk yang sudah diincar, situs seperti Rakuten.co.id justru memberikan pengalaman ‘belanja mencari’ seperti di pasar, department store atau bazaar.

Zaman baru e-commerce ini adalah tentang berbelanja yang amat menghibur dan ini menggambarkan peluang signifikan bagi peritel online.

Maksimalisasi Peluang

Ada peluang dengan pertumbuhan pebelanja dan nilai transaksi e-commerce di Indonesia, di mana menurut studi dari Sekolah Ekonomi Harvard, rata-rata pebelanja online Indonesia menghabiskan USD 256 per tahun.

Studi yang sama juga mendapati bahwa populasi pebelanja online mencapai 5%- % dari total 55 juta pengguna internet Indonesia, atau setara dengan 2,8 juta sampai 4,4 juta pengguna.

Memaksimalkan peluang adalah soal mendapatkan gaya komunikasi yang benar: Pinterest dan jejaring sosial yang serupa tidak memiliki platform yang spesifik bagi brand, yang artinya gaya profilnya lebih personal dan kurang menyerupai bisnis.

Berikut adalah langkah-langkah praktis yang bisa diikuti jika ingin sukses:

-. Format Board menyokong pengaturan gambar dan pengguna harus memiliki sensasi desain estetika, jadi kuncinya adalah kreativitas.

Pengguna akan mem-follow Board yang tak hanya berbagi interest, tapi juga bagaimana penampilannya — gambar yang dipotret dengan baik dan menarik akan menarik mata serta follower. Merchant harus memastikan mereka memaksimalisasi peluang estetika itu untuk mendorong datangnya audiens yang banyak.

-. Dibandingkan dengan jejaring lain, pengguna Pinterest kelihatannya lebih memilih untuk menambah informasi tentang gambar.

Riset terkini menunjukkan bahwa gambar produk dengan label harga menerima lebih banyak ‘Likes’ daripada yang tidak – 1,1 ‘Likes’ per gambar tanpa tag harga dibandingkan dengan 1,5 ‘Likes’ atau terjadi peningkatan 36 persen kalau disertai tag harga.

Ini medium yang sempurna bagi peritel kecil yang mencari etalase depan yang baru atau menambahkan yang ada, sehingga peritel tak perlu malu memasukkan detil seperti itu.

-. Sebagai tambahan, peritel harus memastikan bahwa mereka ‘mejeng’ di kategori yang tepat. Kelompok kategori yang populer seperti perhiasan, aksesoris, dan barang-barang mewah, juga bunga, hadiah, dan kartu ucapan selamat.

Tapi sebetulnya pilihannya tak terbatas. Yang penting adalah memastikan bahwa Board mereka terlihat di kategori yang tepat, bahkan kalau memungkinkan berada di kategori yang populer. Ini akan memastikan produk dilihat oleh audiens yang tepat pula.

-. Hal terakhir, tapi tak kurang pentingnya, peritel mesti memelihara perspektif yang sehat. Soalnya, jejaring berbasis gambar ini amat dipercaya dan dijalankan oleh konsumen, utamanya karena mereka tidak dikendalikan atau didominasi oleh brand tertentu.

Merchant harus tetap sensitif pada elemen komunitas dan lebih melibatkan diri secara signifikan ketimbang sekadar mem-pin beberapa gambar.

Mem-pin ulang gambar orang lain, sebagaimana juga memberi Like, atau berinteraksi dengan gambar dan Board yang lain, akan memberikan konteks pada Board milik merchant itu dan melibatkannya dalam komunitas yang lebih luas, dan pada akhirnya meningkatkan popularitasnya.

Ritel dengan Gambar Sempurna

Tahun-tahun belakangan ini e-commerce secara global telah didominasi sebuah model bisnis yang tak seluruhnya men-support merchant dan peritel. Kebanyakan platform atau jejaring commerce saat ini berusaha jadi yang terdepan soal relasi konsumen dan yang lain melangkah lebih jauh dengan melakukan penawaran yang bertentangan dengan merchant rekanannya sendiri.

Ini membuang peluang bagi pemain kecil dan menghasilkan lingkungan belanja online yang lebih impersonal dan tak berwajah, ketimbang toko tradisional. Sebuah pengalaman yang tak menguntungkan konsumen dan merchant.

Popularitas jejaring sosial berbasis gambar diciptakan untuk mengubah itu semua, dengan memungkinkan pencarian, komunikasi, dan koneksi, memberikan konsumen cara lain untuk mendapatkan barang-barang yang ingin mereka beli dan peluang bagi merchant untuk membangun relasi yang nyata dan berarti dengan konsumennya tanpa adanya dominasi pemain besar.

Dengan bekerja lebih dekat bersama rekanan yang sama-sama memiliki visi menghibur seperti itu, serta memakai model pencarian sebagai langkah awal sebelum memutuskan untuk membeli, peritel online bisa membuat koneksi yang lebih baik dengan konsumen berdasarkan produk yang lebih spesifik.

Sehingga pada akhirnya melahirkan hubungan yang kuat, dimana tiap individu menjadi kurator menurut keinginannya sendiri. Lalu si individu akan mempengaruhi jejaringnya sendiri yang akhirnya akan menguntungkan merchant.

Kesimpulan

Pada suatu lingkungan yang mana banyak konsumen merasa terlalu didekati secara berlebihan oleh brand, bangkitnya gambar sebagai alat berkomunikasi telah menyediakan brand cara lain yang lebih interaktif untuk berkomunikasi dengan konsumen.

Nilai potensialnya adalah bahwa gambar yang teratur dengan baik bisa mendorong bisnis, baik dari segi makin dikenalnya brand atau sudut pandang komersial lainnya.

Maka benarlah kata-kata Napoleon Bonaparte, sebuah gambar lebih bernilai dari ribuan kata.

*) Penulis, Ryota Inaba merupakan Presiden Direktur dan CEO Rakuten.

 

Sumber: inet.detik.com

 
Leave a comment

Posted by on January 17, 2013 in Tugas